Sabtu, 11 Oktober 2014

Outline Cerita : Antara Malas dan Mengoptimalkan Waktu

Sebelumnya, mungkin saya sudah pernah menceritakan bagaimana Outline sangat membantu dalam penyelesaian naskah seorang penulis dan saya kira memang membantu sekali. Saya pribadi mendapatkan pelajaran berharga sekaligus kejadian yang bermanfaat selama beberapa bulan ini mengenai Outline atau lebih kita kenal sebagai kerangka cerita.

Saya mau mengakui dengan jujur, bahwa jarang sekali saya memakai outline dalam penyelesaian naskah. Iya, sangat jarang, bahkan bisa dikatakan gak pernah, karena saya sering menulis garis besar cerita di buku tulis dan dengan tulisan tangan. Ini yang bikin saya males nulis panjang-panjang, karena tangan saya cepet capek kalau tulis tangan. Udah kebiasaan dimanjain pake keyboard Lepi. (Halah, alesan). Dan karena itulah, hanya berpedoman dengan garis besar, saya bebas membelokkan cerita ke mana pun yang saya suka. Sampai pada akhirnya, saya tiba di suatu masalah.

NASKAH SAYA GAK SELESAI SAMPAI DEADLINE MENCEKIK!