Judul : Bulan Nararya
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : Indiva Media kreasi
Harga : (keknya) 46.000
genre : psikologi
Dengan Covernya yang imut dan manis seperti itu, saya sempat mengira kalau Bulan Nararya bercerita mengenai anak kecil yang berusaha menggapai cita-citanya. Serius, covernya menipu, bikin saya kecele karena mengira ini buku anak-anak. Namun, saat membaca promo tweet dari penerbitnya, barulah saya sadar, kalau buku ini bisa dibilang untuk dewasa dengan topik yang lumayan berat, tetapi tidak berat sepenuhnya.
Bulan Nararya, saya kira ini nama tokohnya, lho, dan ternyata saya salah lagi. Nama tokohnya adalah Nararya Tunggadewi. Nama yang cukup unik. Tunggadewi merupakan nama Ratu dari Kerajaan Majapahit, sedangkan Nararya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti mulia. Nama yang memiliki arti sangat bagus, sekaligus... kelihatannya berat disandang oleh si tokoh utama.
Bulan Nararya mengisahkan sepenggal hidup Nararya yang biasa dipanggil Rara (kalau saya sih paling manggil dia Nara), yang bekerja sebagai terapis di sebuah klinik kesehatan mental di pinggir kota Surabaya. Uwoo..., latar ceritanya berbeda dari kebanyakan novel yang selalu mengambil latar Jakarta. Cerita ini pun tidak berkesan hedonis atau terlalu absurd. Yang bisa digambarkan dalam kisah Rara di buku ini adalah realita yang diungkapkan secara gamblang dengan sedikit metafora.